Siap Belajar, Ibu Pertiwi Memanggil

Oleh: Ni’matul Khoiroh, M.Pd

#LombaJuli

#Berani_mengajar_Siap_belajar

Pengertian belajar menurut pandangan tradisional (Hamalik, 2001) adalah usaha ntuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan interaksi dengan lingkungan. Dalam proses belajar harus ada stimulus dan respon sehingga belajar dapat dikatakan sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil belajar menurut Gagne & Briggs (Suprihatiningrum, 2013) diartikan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiiki oleh siswa sebagai hasil dari proses belajar. Jihad & Asep (2012) menambahkan hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran, yang berupa ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar dapat dipandang sebagai ukuran seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai (Ratumanan & Laurens, 2011). Selanjutnya, menurut Rusman (2012), hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar, yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari paparan tersebut dapat kita simpulkan ada keterkaitan erat antara proses belajar dan hasil belajar. Hasil belajar akan berbanding lurus dengan usaha kita belajar. Seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk belajar, maka hasilnya juga akan maksimal. Ketika usaha belajar nol, maka hasil belajar juga nol.

Uthlubul ilma minal Mahdi illal lahdi, tuntutlah ilmu sejak dalam buaian sampai masuk ke liang lahat. Hadits nabi ini mengisyaratkan, seolah mewajibkan kita untuk selalu belajar sepanjang hayat. Bukan hanya siswa yang harus belajar, kita sebagai guru pembelajar harus siap belajar kapan saja, dimana saja, tidak terbatas ruang dan waktu. Dengan kita mengajar hakekatnya kita harus siap belajar. Ada istilah “guru menang semalam”, artinya bapak ibu guru punya start awal belajar terlebih dahulu sebelum mengajarkannya. Waktu semalam dimaksudkan agar kita selalu menguasai materi di kelas sebelum mengajarkannya. Guru Pembelajar adalah guru yang senantiasa terus belajar selama dia mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Ketika seorang guru tidak mau belajar maka pada saat itu dia berhenti menjadi guru atau pendidik.

Ada beberapa alasan mengapa guru harus siap belajar diantara; (1) Profesi guru merupakan profesi yang profesional, kita dituntut untuk terus mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan; (2) Ilmu pengetahuan, teknologi terus berkembang sehingga kita dituntut untuk terus berdaptasi, mengupgrade diri agar sesuai dengan perubahan zaman yang begitu cepat; dan (3) karakter peserta didik selalu berbeda dari generasi ke generasi, kadangkala tidak bisa menerapkan metode pembelajaran pada generasi lalu untuk diterapkan di generasi sekarang, sehingga metode, model pembelajaran yang kita terapkan harus kita ubah sesuai dengan zamannya.

Sejak diterapkannya lockdown secara nasional di pertengahan Maret 2020, semua siswa learn from home dan Bapak Ibu guru work from home bukan menjadikan alasan kita berhenti belajar dan bekerja. Sebagai wujud bakti untuk tetap mengabdi pada anak negeri, dan sebagai wadah untuk mencari pengalaman dan belajar, saya dan bapak ibu guru yang lain harus siap mengisi pembelajaran di RRI Jember. Saya terjadwal pada Rabo, 20 Mei 2020 dan Jumat, 3 Juli 2020. Anak-anak tetap bisa belajar dirumah sambil mendengarkan radio dalam program “Ibu Pertiwi Memanggil” setiap hari pukul 10.00-11.00 WIB. Sebelum kita menyampaikan materi on air tentu saja kita harus belajar lebih awal menyiapkan materi terlebih dahulu. Materi kita bagi dalam tiga sesi, setiap sesi sekitar 15 menit.

Media Guru Indonesia (MGI) mempunyai terobosan dan kontribusi yang luar biasa dalam membantu guru-guru di Indonesia untuk mengembangkan diri, untuk terus belajar dengan banyak memberikan pelatihan-pelatihan diantaranya yang saya ikuti: pelatihan SaguSabu, Pelatihan Mengubah KTI Menjadi Buku, Pelatihan Menulis Buku Non Teks SIPLAH, Pelatihan Menulis Best Practise, Webinar Menoreka Dapur Penitigraf, Webinar Internet Untuk Pendidikan, Pelatihan Jurnalistik Majalah Literasi, dan Pelatihan Editor.

Semua usaha belajar yang kita lakukan bertujuan hanya mengharap ridha Alloh semata. Dengan niat ikhlas dalam kondisi apapun dan bagaimanpun harus tetap semangat belajar, berusaha memberikan yang terbaik untuk anak negeri dan ibu pertiwi.

Profil Penulis

Ni’matul Khoiroh, lahir 19 Juli 1981,dia menamatkan Sekolah Dasar sampai Madrasah Aliyah di kota kelahiranya. Gelar kesarjanaanya diperoleh dari Universitas Negeri Surabaya, jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Komunikasi pada tahun 2004. Dalam perguruan tinggi yang sama dia juga telah menyelesaikan S2 dengan konsentrasi Pendidikan Teknologi Kejuruan (PTK) pada tahun 2017. Mengajar di SMPN 1 Gumukmas Jember sejak tahun 2012 sampai sekarang.

Dedikasi yang tinggi sebagai pengajar, serta kreatifitasnya dalam membuat inovasi pembelajaran, telah mengantarkan dirinya menjadi Juara 1 Tingkat Nasional Inobel SMP Terbuka Kategori Strategi Pembelajaran. Buku yang pernah ditulis “Dengan Shalawat Kuraih Derajat dan Pangkat” dan novel “Cinta Arini (Sahabat di Dunia Maya)”, “Suamiku Bukan Suamiku”, “Blended Learning Melesatkan Motivasi dan Hasil Belajar”.

Penulis dapat dihubungi melalui email : [email protected], Contact Person : 085236008002.